Posted by Adinata

Resume Buku Habibie Ainun



Buku best seller karya Bapak B.J Habibie yang didedikasikan untuk istri tercintanya Ibu Ainun. Buku ini memberi gambaran betapa Bapak Habibie sangat mencintai Ibu Ainun. dalam buku ini di kisahkan awal pertemuan Bapak Habibie dan Ibu Ainun sampai dengan akhir perpisahan mereka.

Posted by Adinata

Hari Raya Kuningan



Pada hari Saniscara Keliwon Wuku Kuningan (hari raya atau Tumpek Kuningan) yang datangnya setiap 210 hari sekali atau 6 bulan pada penanggalan bali. Merupakan hari suci yang masih ter masuk dalam rangkaian Hari Raya Galungan. Di hari ini Sanghyang Widhi para Dewa dan Pitara-pitara turun lagi (setelah Galungan) ke dunia untuk melimpahkan karuniaNya. Sering juga diyakini, pelaksanaan upacara pada hari raya Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum tengah hari, sebelum waktu para Betara kembali ke sorga.

Sabtu, 31 Maret 2012

Buku Habibie & Ainun



Sekitar pukul 10 pagi 7 Maret 1962 Habibie diajak oleh adiknya Fanny (J.E. Habibie) untuk berkunjung ke keluarga Besari. Awalnya hanya Fanny yang masuk ke dalam, dan Habibie menunggu di dalam mobil. Karena terlalu lama akhirnya beliau memutuskan untuk ikut menyusul ke dalam. Ruangan rumah itu tampak sepi, tanpa diduga beliau bertemu dengan Ibu Ainun yang kurang lebih sudah tujuh tahun tidak pernah bertemu, semenjak Habibie berangkat ke Jerman.
 “Ada satu ucapannya yang tak pernah saya lupakan ‘he, kenapa sih kamu kok gendut dan hitam?”, begitulah “celaan” Habibie kepada Ainun semasih mereka duduk di bangku smp. Mereka memang sudah saling mengenal semenjak smp, namun rasa cinta Habibie mungkin baru muncul setelah mereka dipertemukan lagi saat ini untuk liburan. “Kok gula jawa sudah jadi gula pasir” ungkapan Habibie ketika dipertemukan kembali dengan ainun pada malam takbiran 7 Maret 1962. Memang saat itu Ainun sudah berubah dari dulunya hitam gemuk menjadi wanita cantik dan putih layaknya gula pasir. Malam itu pun ia habiskan dengan bersilaturahmi dengan keluarga Ainun.